seperti yang dikatakan setiap para laki-laki penggombal yang
mengatakan mencintai seorang wanita melalui hati..
sepertinya saya tidak termasuk laki-laki itu..
jujur saja Aku mencintaimu lewat mata..
seperti impian setiap pria yang ingin memiliki pasangan yang cantik
saya sebagai laki-laki normal melihatmu sebagai sesosok seorang bidadari
langit yang turun untuk menemaniku.. yiiiiiiiiihaaaaaaaaaaaaa hahhahaha
dengan kepolosanmu kau buat aku tersenyum sok manis.. hahhaha
dengan kecentilanmu terhadapku kau buat aku tertawa.. HAHAHAHAH
dengan kecuekan terhadap dirimu sendiri slalu membuatku sedih bahkan marah
kadang-kadang.. hihihihi
menjalani hubungan ini denganmu membuat hidupku berwarna
layaknya pensil warna yang mewarnai selembar kertas hampa tanpa ukiran
menunggu...!! hmm sekarang saya hanya bisa menunggu spt langit yang mendung
menunggu datangnya pelangi untuk melengkapi kesempurnaan keindahan langit
biru yang mendung,.. hmmmmm hahahah
Jumat, 30 Desember 2011
apa yaahh????
satu menit yang lalu kau hanyalah sebatas rumput liar
kini kau menjelma bagai bunga yang tak pernah kuperhatikan keindahannya
wewangian yang keluar dari bungan itu kurasakan hanya sepintas
di bawa oleh hembusan angin
duduk termenung sambil bertanya-tanya "rasa apakah ini?"
kupandangi dirimu yang tampak biasa di mata inimenjadi sesosok yang menarik
dibalik kepribadianmu yang menarik
tingkah mu yang lucu dan gayamu yang unik. ingin rasanya aku tertawa ketika
semua itu terbayang
semalam bersamamu yang tinggal kini hanyalah sebuah kenangan..
kenangan yang menyisahkan sebuah kisah lucu..
rasa apakah ini?? apakah aku merindukanmu???
kini kau menjelma bagai bunga yang tak pernah kuperhatikan keindahannya
wewangian yang keluar dari bungan itu kurasakan hanya sepintas
di bawa oleh hembusan angin
duduk termenung sambil bertanya-tanya "rasa apakah ini?"
kupandangi dirimu yang tampak biasa di mata inimenjadi sesosok yang menarik
dibalik kepribadianmu yang menarik
tingkah mu yang lucu dan gayamu yang unik. ingin rasanya aku tertawa ketika
semua itu terbayang
semalam bersamamu yang tinggal kini hanyalah sebuah kenangan..
kenangan yang menyisahkan sebuah kisah lucu..
rasa apakah ini?? apakah aku merindukanmu???
Sabtu, 01 Oktober 2011
Mahasiswa oh mahasiswa...!!!
Kita sering mendengar kata mahasiswa. sebuah kata yang konon dapat mengangkat derajat seseorang
entah itu beberapa jengkal atau apalah. nyaris semua orang ingin menjadi mahasiswa. mereka berusaha mati-matian untuk menjadi yang namanya mahasiswa. Bila ia tidak menjadi mahasiswa maka mereka akan berusaha agar anaknya menjadi mahasiswa. Suatu usaha yang butuh kerja keras, apalagi bagi orang yang berasal dari kalangan akar rumput.
Secara umum mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar di perguruan tinggi entah itu negeri ataupun swasta. Namun, dibalik semua itu selain mengurus urusan akademik yang menjadi tanggung jawab utama dari seorang mahasiswa, mahasiswa juga memiliki fungsi serta peran-peran yang selalu menyertakan mahasiswa sebagai pelopor, penggerak, dan bahkan pengambil keputusan sehingga mahasiswa selalu menjadi bagian perjalanan sebuah bangsa. Pemikiran kritis selalu lahir dari pola pikir mahasiswa.
Mahasiswa sebagai Agen Of Change yaitu, mahasiswa sebagai agen perubahan dengan memanfaatkan berbagai solusi praktis dan nyata yang kita dapatkan dari bangku kuliah maupun pengalaman lapangan yang dapat membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang semakin menumpuk.
Mahasiswa sebagai Social Of Control yaitu, suara-suara mahasiswa kerap kali mempresentasikan, mengontrol dan mengangkat realita sosial yang tengah terjadi di masyarakat.
Mahasiswa sebagai Moral Of Course yaitu, mahasiswa harusnya menjadi teladan, menjadi panutan bagi masyarakat, ingat teriakan berantas kebodohan sangat menggelikan keluar dari mulut mahasiswa yang bodoh.
Namun perlu juga kita pahami saat ini masyarakat sudah sangat jenuh dengan teriakan idealis tanpa pelaksanaan yang dilakukan oleh mahasiswa. Pergerakan mahasiswa di era ini harus lebih cerdas dan lebih efektif.
entah itu beberapa jengkal atau apalah. nyaris semua orang ingin menjadi mahasiswa. mereka berusaha mati-matian untuk menjadi yang namanya mahasiswa. Bila ia tidak menjadi mahasiswa maka mereka akan berusaha agar anaknya menjadi mahasiswa. Suatu usaha yang butuh kerja keras, apalagi bagi orang yang berasal dari kalangan akar rumput.
Secara umum mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar di perguruan tinggi entah itu negeri ataupun swasta. Namun, dibalik semua itu selain mengurus urusan akademik yang menjadi tanggung jawab utama dari seorang mahasiswa, mahasiswa juga memiliki fungsi serta peran-peran yang selalu menyertakan mahasiswa sebagai pelopor, penggerak, dan bahkan pengambil keputusan sehingga mahasiswa selalu menjadi bagian perjalanan sebuah bangsa. Pemikiran kritis selalu lahir dari pola pikir mahasiswa.
Mahasiswa sebagai Agen Of Change yaitu, mahasiswa sebagai agen perubahan dengan memanfaatkan berbagai solusi praktis dan nyata yang kita dapatkan dari bangku kuliah maupun pengalaman lapangan yang dapat membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang semakin menumpuk.
Mahasiswa sebagai Social Of Control yaitu, suara-suara mahasiswa kerap kali mempresentasikan, mengontrol dan mengangkat realita sosial yang tengah terjadi di masyarakat.
Mahasiswa sebagai Moral Of Course yaitu, mahasiswa harusnya menjadi teladan, menjadi panutan bagi masyarakat, ingat teriakan berantas kebodohan sangat menggelikan keluar dari mulut mahasiswa yang bodoh.
Namun perlu juga kita pahami saat ini masyarakat sudah sangat jenuh dengan teriakan idealis tanpa pelaksanaan yang dilakukan oleh mahasiswa. Pergerakan mahasiswa di era ini harus lebih cerdas dan lebih efektif.
Minggu, 31 Juli 2011
Lagi Galau gaaaaaaaaaann.....!!!
kemana saya harus bercerita tentang kegelisahan hati ini..??
tidak mungkin saya menceritakan semua ini ke dia, dia, dan dia..
apakah harus bercerita pada diriku sendiri ?? saya tidak ada solusi tentang itu..
sekarang saya merasa sedang berada di sebuah gurun pasir yang sangat luas, sepi, sunyi, kosong dan berjalam tanpa ada arah tujuan yang jelas..
seperti itulah perasaanku sekarang..
Bingung tanpa solusi..
Berjalan tanpa tujuan..
Bertanya tanpa jawaban..
Apa yang harus saya lakukan???!!!
tidak mungkin saya menceritakan semua ini ke dia, dia, dan dia..
apakah harus bercerita pada diriku sendiri ?? saya tidak ada solusi tentang itu..
sekarang saya merasa sedang berada di sebuah gurun pasir yang sangat luas, sepi, sunyi, kosong dan berjalam tanpa ada arah tujuan yang jelas..
seperti itulah perasaanku sekarang..
Bingung tanpa solusi..
Berjalan tanpa tujuan..
Bertanya tanpa jawaban..
Apa yang harus saya lakukan???!!!
Sabtu, 30 Juli 2011
Sejarah singkat SOIL Study Club

Yang melatar belakangi berdirinya SOIL Study Club FH - UMI adalah :
• Kondisi Fakultas Hukum UMI
Sikap pihak Fakultas yang tidak merespon dengan baik kehadiran Lembaga - Lembaga Mahasiswa di Fakultas, yang dianggap bisa mengganggu jalannya proses pendidikan Fakultas Hukum UMI.
• Kondisi Mahasiswa Fakultas Hukum UMI
Keinginan teman - teman untuk merubah kondisi Mahasiswa Fakultas Hukum yang pada saat itu sangat kental dengan kultur premanisme dan kekerasan dengan coba membentuk wadah Study Club yang bertujuan untuk membangun nuansa akademis yang sehat dan bersih dari kultur premanisme dan kekerasan.
SOIL Study Club adalah Organisasi Kemahasiswaan Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia yang bersifat Non Profit serta tidak terlibat dalam politik praktis dalam bentuk apapun. Kegiatan SOIL Study Club bertujuan untuk mewujudkan aspirasi anggota SOIL Study Club dalam bentuk kegiatan yang nyata, dengan menjunjung persatuan dan kesatuan serta memelihara iklim kemahasiswaan yang ilmiah, sehat, dinamis dan kreatif. SOIL Study Club bertujuan menciptakan kader mahasiswa hukum yang menjunjung tinggi nilai - nilai moralitas dan keadilan serta memilki kualitas sumber daya yang baik, demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
SOIL Study Club berfungsi sebagai :
1. Wadah untuk membina Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia.
2. Wadah penyaluran dan pengembangan kreatifitas, peningkatan pengetahuan, keterampilan dan mental berwawaskan kemandirian Mahasiswa.
3. Wadah kemitraan dengan menciptakan jaringan kerja dalam proses peningkatan sumber daya manusia untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
4. Wadah tempat menggali, mengkaji, dan mengembangkan nilai - nilai hukum serta demokrasi dengan berwawaskan keilmiahan serta kreatifitas.
SOIL SC bukan sebuah "pergerakan"
SOIL SC bukan sebuah "komunitas"
SOIL SC bukan sebuah "perkumpulan"
SOIL SC bukan sebuah "basis"
tapi SOIL SC adalah sebuah wadah intelektual yang mempunyai gagasan yang independen dalam peningkatan kualitas pribadi anggotanya dan organisasi soil sc, tentunya berpijak dalam keakademikan da...lam bidang hukum. Menghindari dari sebuah gejolak dinamika mahasiswa yang lepas dari fungsi mahasiswa yang ideal.
Via : Reza Sulrahman
LAUTAN INDONESIA YANG TERLUPAKAN

Dari situlah kenapa pada jamannya Bung Karno memperkuat Angkatan Udara dan Angkatan Laut sampai disegani oleh kawasan Asia Pasifik. Selain alasan Trikora (merebut Irian Barat), penguatan Angkatan Udara dan Angkatan Laut juga sebagai konsekuensi atas mekarnya wilayah laut dan udara Indonesia karena Deklarasi Juanda tersebut. Kita juga butuh Angkatan Laut dan Angkatan Udara yang kuat karena konsep negara kepulauan juga memberikan tanggung jawab kepada RI untuk menyediakan ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) di mana semua armada internasional diperbolehkan untuk melintas dari Samudera Pasifik ke Samudera Indonesia atau sebaliknya. Supaya ALKI tidak disalahgunakan oleh armada asing, maka kita butuh Angkatan Udara dan Angkatan Laut untuk mengawalnya. Itulah konsep negara peninggalan Pak Juanda dan Bung Karno yang kita generasi penerusnya harus mampu menjaganya.
Tapi apa yang terjadi sekarang ini ? Konsep penguatan TNI AL kita menurun dari Blue Navy (tataran armada samudera) ke Green Navy (tataran armada laut). Bila di jaman Bung Karno kita punya belasan kapal selam canggih sekarang kita hanya punya 2 saja, itu pun yang satu sedang direparasi di Korea Selatan. Bila dulu kita punya kapal perang kelas penjelajah dan destroyer, sekarang untuk punya kapal korvet saja DPR debatnya nggak habis-habis he..he.. Hal yang sama juga terjadi pada TNI AU kita.
Tapi, okelah kalau karena alasan uang kondisi TNI AU dan AL kita kedodoran. Tapi ada satu hal mendasar yang juga mulai lenyap dari otak kita dan otak anak-anak kita. Dan itu akan berpengaruh kepada paradigma kita dan anak-anak kita sekarang dan di kemudian hari. Coba perhatikan, sekarang saya sudah tidak pernah mendengar lagi orang (pejabat dari yang tertinggi sampai yang terendah, pendidik, bahkan wartawan) menyebut “Samudera Indonesia” untuk mempercakapkan tentang wilayah laut bagian selatan kita itu. Kelihatannya supaya terlihat sok internasional, kita sekarang lebih senang menyebutnya Lautan Hindia ketimbang Samudera Indonesia. Saat saya melihat peta dan atlas negara kita kepunyaan anak saya, tiada lagi kata “Samudera Indonesia” di sana, yang ada hanyalah kata “Lautan Hindia”. Tampaknya ada upaya cerdas dan sistematis untuk menghapuskan kata “Samudera Indonesia” dari ingatan kita dan anak cucu kita.
Lautan Hindia memang nama resmi internasional untuk samudera luas di dunia bagian selatan itu, tapi Samudera Indonesia adalah nama resmi dari Bung Karno untuk menunjukkan bagian kecil Lautan Hindia yang menjadi wilayah laut dan ZEE negara kita. Tapi sekarang kita berusaha melupakannya secara sadar dan sengaja. Jadi jangan heran kalau suatu saat nanti anak cucu kita tidak menganggap lagi lautan di selatan Jawa itu bukan kepunyaan Indonesia tapi kepunyaan India, kan namanya Lautan Hindia ?!
Terus terang saya salut kepada Bung Karno yang kreatif menanamkan kebanggaan nasionalisme ini, sayang kreatifitas itu tidak dimiliki oleh pemimpin berikutnya. Sekedar ajakan, bagaimana kalau kita populerkan kembali nama “Samudera Indonesia” ini ?
TAN MALAKA (kutipan)

o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Bahwa dalam suatu perjuangan kita harus berjuang terus sampai habis-habisan."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "jiwa saya dari sini (Tokyo) dapat menghubungi golongan terpelajar (intelektuil) dari penduduk Indonesia dengan buku ini sebagai alat."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Dalam tiap-tiap macam perjuangan inisiatif mempunyai nilai besar"
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Mereka yang lebih dulu mengambil inisiatif, mempunyai keuntungan besar yang tak terduga atas lawannya. Sebab ia lebih dahulu melancarkan aksi dan dengan demikian dapat menimbulkan keadaan yang sama sekali baru di pihak lawannya. Karenanya lawan tak dapat memikirkan rencana baru yang tersendiri, akan tetapi terikat apda keadaan yang baru tercipta."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Ujud perjuangan yang dilakukan inisiatif ialah offensif"
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Mereka yang menyerang duluan, mempunyai inisiatif dan menguasai kemauan dan perbuatan lawannya."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Dengan ini kami juga mau membuktikan kepada pembaca-pembaca Indonesia kita, bahwa semua usaha lawan-lawan kita untuk menindas “cita-cita” akan sia-sia belaka."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Seandainya kita tak mendapatkan kemenangan yang lengkap, kita sedapat mungkin dapat menghindarkan kekalahan"
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Padi tumbuh tak berisik."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Trotsky menegaskan, bahwa masa damai itu mungkin ada"
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Karena adanya ratusan kemungkinan yang menyetujui dan menentang ramalan akan adanya masa damai, kita seharusnya jangan tenggelam dalam kemungkinan-kemungkinan itu."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Kita tak boleh merasa terlalu pesimis, pun tak boleh merasa terlalu optimis, karena kedua perasaan itu akan mudah membawa kita kepada oportunisme."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Teranglah sudah bahwa tongkat karet dan pistol tak akan mampu mengundurkan rakyat yang sedang melangkah maju."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Apabila neraca nasional baik ekonomi maupun politik telah tercapai, maka Indonesia selanjutnya akan dapat berkembang di lapangan ekonomi dan politik!"
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "suatu program bukannya hanya satu “daftar keinginan”, akan tetapi harus didasarkan atas susunan sosial ekonomi sesuatu negeri."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Pukulan strategis yang menentukan dapat menjamin harapan-harapan lebih baik, jika kita dalam melancarkan pukulan-pukulan taktis dapat menunjukkan keberanian, kecakapan dan keuletan."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
IMPERIALISME
* "Rakyat Indonesia sekarang telah yakin, bahwa tak dapatlah diharapkan sesuatu pun dari pemerintah imperialisme"
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Orang Indonesia tak dapat lagi digertak dan ditindas. Selamat jalan jiwa-jiwa budak dan...buat selama-lamanya".
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Kamu tak akan kehilangan sesuatu milikmu kecuali belenggu budakmu"
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Jika imperialisme tak ada lagi, perang imperialis pun tak akan ada."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Selama Indonesia ke dalam tetap bersatu dan solider, selama itu mereka (Negara Imperialis) akan menangguhkan usahanya merampas Indonesia. Akan tetapi begitu lekas perpecahan di dalam, mereka akan segera mendapatkan jalan melaksanakan untuk sekian kalinya politik devide et imperanya (memecah belah rakyat dalam golongan-golongan untuk dikuasai) Indonesia terdiri dari pelbagai pulau yang berada pada pelbagai tingkatan kebudayaan, memberikan lapangan baik bagi pencuri-pencuri internasional."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Hal demikian itu (perpecahan) baru kita jaga jangan sampai terjadi! Tetapi bukannya dengan wajangan kebijaksanaan yang kosong. Hanya suatu program yang benar-benar bertujuan memperjuangkan kepentingan-kepentingan materiil seluruh rakyat dan dilaksanakan dengan jujur dapat menciptakan satu setia-kawan, satu setia kawan yang akan mampu menghancurkan imperialisme"
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
KAPITALISME
* "Terdapat cukup alasan yang meramalkan bahwa kapitalisme dunia segera akan runtuh."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Jika kita bayangkan kapitalisme sebagai satu gedung dan negeri-negeri di dunia adalah tiap-tiap yang mendukung gedung itu, maka Indonesia merupakan salah satu dari tiang-tiang itu"
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Jika kapitalisme kolonial di Indonesia besok atau lusa jatuh, kita harus mampu menciptakan tata tertib baru yang lebih kuat dan sempurna di Indonesia."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Kapitalisme Eropa dan Amerika didukung oleh kaum sosial demokrat."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
KOMUNISME
* "Negara Soviet sebenarnya belum mewujudkan komunisme"
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Negara Soviet akan berhenti sebagai negara, yaitu sebagai alat penindas dari proletariat, jika orang-orang borjuasi sebagai pemeras dan penindas telah dibasmi atau berubah menjadi anggota pekerja masyarakat komunisme."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
ORGANISASI
* "Memang pemimpin dan disiplin menyebabkan juga keruntuhan partai-partai ini, akan tetapi sebab yang terutama ialah tak adanya tujuan yang tersusun (program) dan penguraian yang jelas tentang jalan-jalan yang harus ditempuh (taktik)."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Kecuali benarnya suatu program, sukses kita dalam perjuangan revolusioner tergantung pada benarnya taktik dan strategi kita."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Kita dapat katakan, bahwa taktik adalah satu bagian daripada strategi."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Jika organisasi-organisasi politik dan ekonomi kita tersebut telah dapat menunjukkan cukup kecakapan, disiplin, kesadaran, kemauan dan kegairahan maka kemudian tiap-tiap perjuangan taktis pada tiap waktu dapat diubah menjadi perjuangan strategis."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
Revolusi
* "Pergerakan revolusioner di Indonesia selalu masih ada"
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* Revolusi bukanlah suatu pendapatan otak yang luar biasa, bukan hasil persediaan yang jempolan dan bukan lahir atas perintah seorang manusia yang luar biasa. Kecakapan dan sifat luar biasa dari seseorang membangun revolusi, mempercepat atau memimpinnya menuju ke kemenangan, tetapi ia tidak dapat menciptakan dengan otaknya sendiri-
o Sumber: Aksi Massa 1926, buku yang dikarangnya sebagai kecaman keras terhadap 'Pemberontakan PKI 1926' yang ceroboh dan prematur.
* Revolusi ialah yang disebabkan oleh pergaulan hidup, satu hakekat tertentu dari perbuatan-perbuatan masyarakat.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Jika Diponegoro dilahirkan di Barat dan menempatkan dirinya di muka satu revolusi dengan sanubarinya yang suci itu, boleh jadi akan dapat menyamai perbuatan-perbuatan Crommwell atau Garibaldi. Tetapi ia menolong perahu yang bocor, kelas yang akan lenyap.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Jika sekiranya pulau Jawa mempunyai borjuasi nasional yang revolusioner dan Diponegoro dalam perjuangannya melawan Mataram dan Kumpeni pastilah ia akan berdiri di sisi borjuasi itu.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Pengupasan yang cocok betul atas masyarakat Indonesia syarat terutama untuk mendapat perkakas revolusi, dan itu pulalah yang menjadi syarat pertama yang mendatangkan kemenangan revolusi kita.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Revolusi Indonesia sebagian kecil menentang sisa-sisa feodalisme dan sebagian yang terbesar menentang imperialisme Barat yang lalim ditambah lagi oleh dorongan kebencian bangsa Timur terhadap bangsa Barat yang menggencet dan menghinakan mereka.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Revolusi timbul dengan sendirinya sebagai hasil dari berbagai keadaan.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Selama orang percaya bahwa kemerdekaan akan tercapai dengan jalan putch atau anarchisme hanyalah impian seorang yang lagi demam.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Jika kita mau mengumpulkan dan memusatkan tenaga-tenaga revolusioner di Indonesia dengan jalan massa aksi yang tersusun buat merantapkan kemerdekaan nasional, tentulah kita mesti mempunyai satu partai yang revolusioner.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Partai mesti berhubungan rapat dengan massa terutama dalam saat yang penting, dengan segala golongan Rakyat dari seluruh kepulauan Indonesia. Dengan tidak berhubungan seperti itu, tak akan ada pimpinan yang revolusioner.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Dengan jalan revolusi dan perang kemerdekaan nasional-lah (yang dapat dimasukkan ke dalam revolusi sosial!!!), maka sekalian negeri besar-besar yang modern, tidak ada kecualinya, dapat melepaskan diri dari kungkungan kelas dan penjajahan.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Revolusilah, yang bukan saja menghukum, sekalian perbuatan ganas, menentang kecurangan dan kelaliman, tetapi juga mencapai sekalian perbaikan bagi yang buruk.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Di dalam masa revolusilah tercapainya puncak kekuatan moril, terjadinya kecerdasan pikiran dan memperoleh segenap kemampuan untuk pendirian masyarakat baru.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Satu kelas atas satu bangsa yang tidak mampu melemparkan peraturan-peraturan kolot serta perbudakan dengan perantaraan revolusi, niscaya musnah atau ditakdirkan menjadi budak buat selama-lamanya.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Revolusi itu menciptakan!!
o Sumber: Aksi Massa 1926
* "Tidak, tak ada sesuatu program revolusioner yang berarti, jika tak ada pergerakan revolusioner."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Jika kita dalam perjuangan revolusioner tidak mengambil inisiatif duluan, maka lawan mendapatkan keuntungan menguasai kemauan dan perbuatan ktia sehingga kita dipaksa dalam keadaan pasif melumpuhkan."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
* "Pada pukulan terakhir yang menentukan, kita hanya bisa mendapat kemenangan, jika kita juga mengambil inisiatif bertahan. Agar supaya pukulan terakhir yang menentukan itu dapat mewujudkan tujuan kita."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
Barat
* Akuilah dengan yang putih bersih, bahwa kamu sanggup dan mesti belajar dari orang Barat. Tapi kamu jangan jadi peniru orang Barat, melainkan seorang murid dari Timur yang cerdas, suka memenuhi kemauan alam dan seterusnya dapat melebihi kepintaran guru-gurunya di Barat.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Sebelum bangsa Indonesia mengerti dan mempergunakan segala kepandaian dan pengetahuan Barat, belumlah ia tamat dari sekolah Barat.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Janganlah menjatuhkan diri ke dalam kesesatan dengan mengira, bahwa kebudayaan Timur yang dulu atau sekarang lebih tinggi dari kebudayaan Barat sekarang. Ini boleh kamu katakan, bilamana kamu sudah melebihi pengetahuan, kecakapan dan cara berpikir orang Barat.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Sekurang-kurangnya masyarakat kamu sudah mengeluarkan orang yang lebih dari seorang Darwin, Newton, Marx dan Lenin, barulah kamu boleh bangga.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Bila seseorang ingin menaiki tangga sosial dan kebudayaan mestilah merdeka lebih dulu dan pengetahuan tentang kemerdekaan, di Baratlah dilahirkan dan dipergunakan.
o Sumber: Aksi Massa 1926
* Seseorang yang ingin menjadi murid Barat atau manusia, hendaklah ingin merdeka dengan memakai senjata Barat yang rasionil. Apabila sudah dapat barulah dapat ia menciptakan satu pergaulan hidup yang baru dan rasionil.
o Sumber: Aksi Massa 1926
PEMIKIRAN
* "Kelahiran suatu pikiran sering menyamai kelahiran seorang anak. Ia didahului dengan Penderitaan-penderitaan pembawaan kelahirannya."
o Sumber: Naar de 'Republiek Indonesia'Menuju Republik Indonesia (1925)
Langganan:
Komentar (Atom)