Laman

Minggu, 01 Januari 2012

Pesan buat kaum adam dan hawa hahaha

hahhaha posting tentang wanita dulu berroww mudah-mudahan dengan postingan ini
bisa membuat kalian-kalian wahai kaum adam sadar betapa berharganya seorang wanita
yang biasa anda permainkan dan kalian-kalian wahai kaum hawa bisa tau betapa
berharganya kalian

Wanita memiliki kekuatan yang lebih besar dari seorang pria untuk dapat mengampuni
lebih banyak, mengasihi lebih banyak, berrkorban lebih banyak juga menjadi penolong
yang kuat bagi rumah tangganya.

Kecantikan seorang wanita tidak dapat diukur dari kecantikan wajahnya, pakaian yang
ia kenakan, sosok yang ia tampilkan, dan bagaimana ia menyisir dan menata rambutnya
bahkan memakai behel.. hahahha

Tetapi kecantikan dari seorang wanita harus dilihat dari matanya, karena itulah pintu
hatinya. dimana cinta itu berada..

Seorang wanita yang cantik "bukan cewe,, karena bagi saya seorang cewe itu hanyalah
perempuan ababil, tidak ada masa depan buat seorang pria"
melukiskan kekuatannya lewat masalah, tersenyum saat dia tertekan, tertawa di saat hati sedang menangis, memberkati saat ia terhina, mempesona karena memaafkan.. seorang wanita cantik mengasihi tanpa pamrih dan mencintai dengan ketulusan hati, serta bertambah kuat dalam iman dan pengharapan..

Allah memberikan setiap wanita hati yang siap mengampuni sesamanya bahkan di saat kondisi buruk sekalipun..

pesan saya buat kalian wahai kaum adam "berhati-hatilah jika kalian membuat seorang wanita menangis karena Allah menghitung setiap tetesan air matanya".

Jumat, 30 Desember 2011

hiihihihihih

seperti yang dikatakan setiap para laki-laki penggombal yang
mengatakan mencintai seorang wanita melalui hati..

sepertinya saya tidak termasuk laki-laki itu..
jujur saja Aku mencintaimu lewat mata..
seperti impian setiap pria yang ingin memiliki pasangan yang cantik

saya sebagai laki-laki normal melihatmu sebagai sesosok seorang bidadari
langit yang turun untuk menemaniku.. yiiiiiiiiihaaaaaaaaaaaaa hahhahaha

dengan kepolosanmu kau buat aku tersenyum sok manis.. hahhaha
dengan kecentilanmu terhadapku kau buat aku tertawa.. HAHAHAHAH
dengan kecuekan terhadap dirimu sendiri slalu membuatku sedih bahkan marah
kadang-kadang.. hihihihi

menjalani hubungan ini denganmu membuat hidupku berwarna
layaknya pensil warna yang mewarnai selembar kertas hampa tanpa ukiran

menunggu...!! hmm sekarang saya hanya bisa menunggu spt langit yang mendung
menunggu datangnya pelangi untuk melengkapi kesempurnaan keindahan langit
biru yang mendung,.. hmmmmm hahahah

apa yaahh????

satu menit yang lalu kau hanyalah sebatas rumput liar
kini kau menjelma bagai bunga yang tak pernah kuperhatikan keindahannya

wewangian yang keluar dari bungan itu kurasakan hanya sepintas
di bawa oleh hembusan angin

duduk termenung sambil bertanya-tanya "rasa apakah ini?"

kupandangi dirimu yang tampak biasa di mata inimenjadi sesosok yang menarik
dibalik kepribadianmu yang menarik

tingkah mu yang lucu dan gayamu yang unik. ingin rasanya aku tertawa ketika
semua itu terbayang

semalam bersamamu yang tinggal kini hanyalah sebuah kenangan..
kenangan yang menyisahkan sebuah kisah lucu..

rasa apakah ini?? apakah aku merindukanmu???

Sabtu, 01 Oktober 2011

Mahasiswa oh mahasiswa...!!!

Kita sering mendengar kata mahasiswa. sebuah kata yang konon dapat mengangkat derajat seseorang
entah itu beberapa jengkal atau apalah. nyaris semua orang ingin menjadi mahasiswa. mereka berusaha mati-matian untuk menjadi yang namanya mahasiswa. Bila ia tidak menjadi mahasiswa maka mereka akan berusaha agar anaknya menjadi mahasiswa. Suatu usaha yang butuh kerja keras, apalagi bagi orang yang berasal dari kalangan akar rumput.
Secara umum mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar di perguruan tinggi entah itu negeri ataupun swasta. Namun, dibalik semua itu selain mengurus urusan akademik yang menjadi tanggung jawab utama dari seorang  mahasiswa, mahasiswa juga memiliki fungsi serta peran-peran yang selalu menyertakan mahasiswa sebagai pelopor, penggerak, dan bahkan pengambil keputusan sehingga mahasiswa selalu menjadi bagian perjalanan sebuah bangsa. Pemikiran kritis selalu lahir dari pola pikir mahasiswa.
Mahasiswa sebagai Agen Of Change yaitu,  mahasiswa sebagai agen perubahan dengan memanfaatkan berbagai solusi praktis dan nyata yang kita dapatkan dari bangku kuliah maupun pengalaman lapangan yang dapat membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalah yang semakin menumpuk.
Mahasiswa sebagai Social Of Control yaitu, suara-suara mahasiswa kerap kali  mempresentasikan, mengontrol dan mengangkat realita sosial yang tengah terjadi di masyarakat.
Mahasiswa sebagai Moral Of Course yaitu, mahasiswa harusnya menjadi teladan, menjadi panutan bagi masyarakat, ingat teriakan berantas kebodohan sangat menggelikan keluar dari mulut mahasiswa yang bodoh.
Namun perlu juga kita pahami saat ini masyarakat sudah sangat jenuh dengan teriakan idealis  tanpa pelaksanaan yang dilakukan oleh mahasiswa. Pergerakan mahasiswa di era ini harus lebih cerdas dan lebih efektif.

Minggu, 31 Juli 2011

Lagi Galau gaaaaaaaaaann.....!!!

kemana saya harus bercerita tentang kegelisahan hati ini..??
tidak mungkin saya menceritakan semua ini ke dia, dia, dan dia..

apakah harus bercerita pada diriku sendiri ?? saya tidak ada solusi tentang itu..

sekarang saya merasa sedang berada di sebuah gurun pasir yang sangat luas, sepi, sunyi, kosong dan berjalam tanpa ada arah tujuan yang jelas..

seperti itulah perasaanku sekarang..
Bingung tanpa solusi..
Berjalan tanpa tujuan..
Bertanya tanpa jawaban..

Apa yang harus saya lakukan???!!!

Sabtu, 30 Juli 2011

Sejarah singkat SOIL Study Club

SOIL Study Club FH - UMI Berdiri pada Hari Jum’at Tanggal 16 Januari 2004, SOIL Study Club ber - Azaskan ISLAM
Yang melatar belakangi berdirinya SOIL Study Club FH - UMI adalah :
Kondisi Fakultas Hukum UMI
Sikap pihak Fakultas yang tidak merespon dengan baik kehadiran Lembaga - Lembaga Mahasiswa di Fakultas, yang dianggap bisa mengganggu jalannya proses pendidikan Fakultas Hukum UMI.
Kondisi Mahasiswa Fakultas Hukum UMI
Keinginan teman - teman untuk merubah kondisi Mahasiswa Fakultas Hukum yang pada saat itu sangat kental dengan kultur premanisme dan kekerasan dengan coba membentuk wadah Study Club yang bertujuan untuk membangun nuansa akademis yang sehat dan bersih dari kultur premanisme dan kekerasan.

SOIL Study Club adalah Organisasi Kemahasiswaan Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia yang bersifat Non Profit serta tidak terlibat dalam politik praktis dalam bentuk apapun. Kegiatan SOIL Study Club bertujuan untuk mewujudkan aspirasi anggota SOIL Study Club dalam bentuk kegiatan yang nyata, dengan menjunjung persatuan dan kesatuan serta memelihara iklim kemahasiswaan yang ilmiah, sehat, dinamis dan kreatif. SOIL Study Club bertujuan menciptakan kader mahasiswa hukum yang menjunjung tinggi nilai - nilai moralitas dan keadilan serta memilki kualitas sumber daya yang baik, demi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

SOIL Study Club berfungsi sebagai :
1. Wadah untuk membina Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia.
2. Wadah penyaluran dan pengembangan kreatifitas, peningkatan pengetahuan, keterampilan dan mental berwawaskan kemandirian Mahasiswa.
3. Wadah kemitraan dengan menciptakan jaringan kerja dalam proses peningkatan sumber daya manusia untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
4. Wadah tempat menggali, mengkaji, dan mengembangkan nilai - nilai hukum serta demokrasi dengan berwawaskan keilmiahan serta kreatifitas.

SOIL SC bukan sebuah "pergerakan"
SOIL SC bukan sebuah "komunitas"
SOIL SC bukan sebuah "perkumpulan"
SOIL SC bukan sebuah "basis"
tapi SOIL SC adalah sebuah wadah intelektual yang mempunyai gagasan yang independen dalam peningkatan kualitas pribadi anggotanya dan organisasi soil sc, tentunya berpijak dalam keakademikan da...lam bidang hukum. Menghindari dari sebuah gejolak dinamika mahasiswa yang lepas dari fungsi mahasiswa yang ideal.

 Via : Reza Sulrahman


LAUTAN INDONESIA YANG TERLUPAKAN

Inilah petikan pengakuan Bung Karno yang diambil dari buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat:“Aku ingin agar Indonesia dikenal orang. Aku ingin memperlihatkan kepada dunia, bagaimana rupa orang Indonesia. Aku ingin menjampaikan kepada dunia, bahwa kami bukan “Bangsa jang pandir” seperti orang Belanda berulang-ulang kali mengatakan kepada kami. Bahwa kami bukan lagi “Inlander goblok hanja baik untuk diludahi” seperti Belanda mengatakan kepada kami berkali-kali. Bahwa kami bukanlah lagi penduduk kelas kambing jang berdjulan menjuruk-njuruk dengan memakai sarung dan ikat-kepala, merangkak-rangkak seperti jang dikehendaki oleh madjikan-madjikan kolonial dimasa jang silam. Setelah Republik Rakjat Tiongkok, India, Uni Soviet, dan Amerika Serikat, maka kami adalah bangsa jang kelima didunia dalam hal djumlah penduduk. 3000 dari pulau-pulau kami dapat didiami. Tapi tahukah Saudara berapa banjak rakjat jang tidak mengetahui tentang Indonesia ? Atau dimana letaknja ? Atau tentang warna kulitnja, apakah kami sawomatang, hitam, kuning atau putih ? Jang mereka ketahui hanja nama Sukarno. Dan mereka mengenal wadjah Sukarno.Mereka tidak tahu, bahwa negeri kami adalah rangkaian pulau jang terbesar didunia. Bahwa negeri kami terhampar sepandjang 5.000 kilometer atau menutupi seluruh negeri-negeri Eropa sedjak dari pantai Barat benuanja sampai keperbatasan paling udjung disebelah Timur.Mereka tidak tahu, bahwa kami sesudah Australia adalah negara keenam terbesar, dengan luas tanah sebesar dua djuta mil persegi. Mereka umumnja tidak menjadari, bahwa kami terletak antara dua benua, benua Asia dan Australia, dan dua buah Samudra raksasa, Lautan Teduh dan Samudra Indonesia”

Dari situlah kenapa pada jamannya Bung Karno memperkuat Angkatan Udara dan Angkatan Laut sampai disegani oleh kawasan Asia Pasifik. Selain alasan Trikora (merebut Irian Barat), penguatan Angkatan Udara dan Angkatan Laut juga sebagai konsekuensi atas mekarnya wilayah laut dan udara Indonesia karena Deklarasi Juanda tersebut. Kita juga butuh Angkatan Laut dan Angkatan Udara yang kuat karena konsep negara kepulauan juga memberikan tanggung jawab kepada RI untuk menyediakan ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) di mana semua armada internasional diperbolehkan untuk melintas dari Samudera Pasifik ke Samudera Indonesia atau sebaliknya. Supaya ALKI tidak disalahgunakan oleh armada asing, maka kita butuh Angkatan Udara dan Angkatan Laut untuk mengawalnya. Itulah konsep negara peninggalan Pak Juanda dan Bung Karno yang kita generasi penerusnya harus mampu menjaganya.

Tapi apa yang terjadi sekarang ini ? Konsep penguatan TNI AL kita menurun dari Blue Navy (tataran armada samudera) ke Green Navy (tataran armada laut). Bila di jaman Bung Karno kita punya belasan kapal selam canggih sekarang kita hanya punya 2 saja, itu pun yang satu sedang direparasi di Korea Selatan. Bila dulu kita punya kapal perang kelas penjelajah dan destroyer, sekarang untuk punya kapal korvet saja DPR debatnya nggak habis-habis he..he.. Hal yang sama juga terjadi pada TNI AU kita.
Tapi, okelah kalau karena alasan uang kondisi TNI AU dan AL kita kedodoran. Tapi ada satu hal mendasar yang juga mulai lenyap dari otak kita dan otak anak-anak kita. Dan itu akan berpengaruh kepada paradigma kita dan anak-anak kita sekarang dan di kemudian hari. Coba perhatikan, sekarang saya sudah tidak pernah mendengar lagi orang (pejabat dari yang tertinggi sampai yang terendah, pendidik, bahkan wartawan) menyebut “Samudera Indonesia” untuk mempercakapkan tentang wilayah laut bagian selatan kita itu. Kelihatannya supaya terlihat sok internasional, kita sekarang lebih senang menyebutnya Lautan Hindia ketimbang Samudera Indonesia. Saat saya melihat peta dan atlas negara kita kepunyaan anak saya, tiada lagi kata “Samudera Indonesia” di sana, yang ada hanyalah kata “Lautan Hindia”. Tampaknya ada upaya cerdas dan sistematis untuk menghapuskan kata “Samudera Indonesia” dari ingatan kita dan anak cucu kita.

Lautan Hindia memang nama resmi internasional untuk samudera luas di dunia bagian selatan itu, tapi Samudera Indonesia adalah nama resmi dari Bung Karno untuk menunjukkan bagian kecil Lautan Hindia yang menjadi wilayah laut dan ZEE negara kita. Tapi sekarang kita berusaha melupakannya secara sadar dan sengaja. Jadi jangan heran kalau suatu saat nanti anak cucu kita tidak menganggap lagi lautan di selatan Jawa itu bukan kepunyaan Indonesia tapi kepunyaan India, kan namanya Lautan Hindia ?!

Terus terang saya salut kepada Bung Karno yang kreatif menanamkan kebanggaan nasionalisme ini, sayang kreatifitas itu tidak dimiliki oleh pemimpin berikutnya. Sekedar ajakan, bagaimana kalau kita populerkan kembali nama “Samudera Indonesia” ini ?